Kolaborasi Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Pengontrol Suhu dan Kelembapan Otomatis pada Kandang Kelinci


Khifdhotul Muniroh (Peternakan, 2016), Pranaya Arya Satya (Peternakan, 2015), Ahmad Ghozali (Peternakan, 2016), Rizqi Taufiqurrahman (Teknik Elektro, 2016), dan Nur Ridho Fuadi (Teknik Elektro, 2017) yang tergabung dalam Tim PKM-Penerapan Teknologi yang lolos pendanaan dari Kemenristekdikti menciptakan alat pengontrol suhu dan kelembapan otomatis pada kandang kelinci yang diterapkan pada peternakan kelinci di Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Budidaya ternak kelinci di Kabupaten Malang secara konsisten mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Namun, permasalahan yang kerap dialami oleh peternak yaitu tingginya sensitivitas kelinci terhadap lingkungan kandang khususnya suhu dan kelembapan sehingga turut mempengaruhi produktivitas ternak. Suhu ideal pemeliharaan kelinci yaitu 15-20oC sehingga apabila suhu di dalam kandang lebih tinggi maka dapat menurunkan feed intake (konsumsi pakan) dan meningkatkan water intake (konsumsi air minum). Kondisi tersebut dapat mengakibatkan beberapa kerugian seperti penurunan bobot badan, stress, dan kembung yang dapat berujung kematian. Sebaliknya jika suhu lingkungan kandang lebih rendah maka dapat membahayakan anak kelinci periode sapih mengalami hypothermia hingga berujung kematian. Peternak belum mampu melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi adanya perubahan suhu dan kelembapan dengan rekayasa kondisi lingkungan.

Kolaborasi mahasiswa FAPET dan FT menciptakan alat yaitu RALLER (Rabbit House Temperature and Humidity Controller), RALLER merupakan alat pengontrol suhu dan kelembapan kandang secara otomatis yang dapat dikontrol melalui smartphone berbasis IoT sebagai solusi preventif menghadapi kondisi lingkungan kandang yang cenderung berubah-ubah. Raller dilengkapi sensor suhu dan kelembapan yang dipasang pada salah satu sudut kandang untuk memberikan informasi suhu dan kelembapan terkini dalam kandang pada layar lcd mini. Apabila suhu kandang lebih tinggi dari suhu standar maka humidifier pada tiap kandang akan beroperasi untuk membuat suhu menjadi sejuk. Sebaliknya jika suhu terlalu rendah maka lampu pijar akan otomatis menyala untuk menghangatkan ternak yang berada di dalam kandang.

 

Ketua Kelompok Peternak Kelinci mengatakan bahwa dengan adanya alat RALLER peternak tidak lagi khawatir akan kondisi kesehatan kelinci yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang tidak menentu, selebih lagi RALLER berbasis IoT yang mampu memantau kondisi kelinci dari smartphone (nn/ije).